0


 

Dihikayatkan ada seorang laki – laki yang telah membeli seorang budak. Lalu membawanya pulang kerumah. Sesampainya di rumah, budak tersebut berkata pada pembelinya.

Budak 
Wahai Tuan ku!
Ada yang saya ingin bicarakan?

 Tuan  
Silahkan!
Apa ada masalah?

Budak 
Tuan telah membeli saya, saya akan mematuhi Tuan!
Tapi tolong Tuan patuhi 3 syarat dari saya!

Tuan    : Baik !
              Syaratnya apa?

Budak 
Pertama, jangan tegah saya melaksanakan shalat saat datangnya waktu shalat.
Kedua, saya akan melayani Tuan mulai dari pagi sampai petang dan jangan ganggu saya di waktu malam.
Ketiga, berikanlah saya satu kamar dimana tidak ada yang boleh masuk kesana.

Tuan   
Baik, apabila itu keinginanmu!

            Kemudian Tuan tersebut memenuhi keinginan Budaknya. Lalu pada suatu malam Si Tuan melakukan pesta dengan teman – teman nya. Karena keasyikan rupa waktu telah memasuki tengah malam sehingga teman – teman nya pun pulang. Kendati demikian Si Tuan membereskan rumahnya yang berantakan akibat pestanya. Tiba – tiba tak sengaja langkah kakinya tepat berada di kamar milik Si Budak. Dengan rasa heran diintipnya Budak tersebut oleh Tuannya. Tak disangka Si Tuan tercengang dan terpana dengan apa yang dilakukan Budaknya. Rupanya Si Budak dalam keadaan sujud bermunajah kepada Allah Swt dengan diterangi  cahaya yang menyala di langit, sambil berkata (Ya Allah .Saya wajib melayani Tuan saya dari pagi sampai petang. Jika bukan karena itu Ya Allah, saya pasti akan mengkhadammu Ya Allah).

            Dalam keadaan terpana, Si Tuan masih di depan pintu kamar Budaknya hingga matahari pun keluar dari sarangnya. Tiba – tiba Si Budak keluar dan terkejut dengan apa yang di dapatinya.

Budak 
Tuan, sedang apa disini?

Tuan   
Hari ini kamu telah aku bebaskan!
Aku telah melihat semuanya,
sekarang kamu dapat bermunajah selalu kepada Allah Swt.

Dengan perasaan yang begitu menggebu Si Tuan pergi untuk memberitakan bahwa Budaknya merupakan Aulia Allah Swt. Tapi Si Budak tidak suka dengan kelakuan Tuannya sehingga Si Budak berdoa kepada Allah Swt (Ya Allah Aku pinta padaMu, Jangan Engkau buka rahasiaku. Apabila Engkau membukanya Maka Ambillah nyawaku). Lalu Si Hamba tersungkur ke tanah dalam keadaan tidak bernyawa.

Ref       : An-Nawadir Hal 14

Cet Haramain

Post a Comment

 
Top