Dihikayatkan ada seorang
laki – laki yang telah membeli seorang budak. Lalu membawanya pulang kerumah.
Sesampainya di rumah, budak tersebut berkata pada pembelinya.
Budak :
Wahai Tuan ku!
Ada yang saya ingin bicarakan?
Wahai Tuan ku!
Ada yang saya ingin bicarakan?
Tuan :
Silahkan!
Apa ada masalah?
Silahkan!
Apa ada masalah?
Budak :
Tuan telah membeli saya, saya akan mematuhi Tuan!
Tapi tolong Tuan patuhi 3 syarat dari saya!
Tuan telah membeli saya, saya akan mematuhi Tuan!
Tapi tolong Tuan patuhi 3 syarat dari saya!
Tuan : Baik !
Syaratnya apa?
Budak :
Pertama, jangan tegah saya melaksanakan shalat saat datangnya waktu shalat.
Kedua, saya akan melayani Tuan mulai dari pagi sampai petang dan jangan ganggu saya di waktu malam.
Ketiga, berikanlah saya satu kamar dimana tidak ada yang boleh masuk kesana.
Pertama, jangan tegah saya melaksanakan shalat saat datangnya waktu shalat.
Kedua, saya akan melayani Tuan mulai dari pagi sampai petang dan jangan ganggu saya di waktu malam.
Ketiga, berikanlah saya satu kamar dimana tidak ada yang boleh masuk kesana.
Tuan :
Baik, apabila itu keinginanmu!
Baik, apabila itu keinginanmu!
Kemudian
Tuan tersebut memenuhi keinginan Budaknya. Lalu pada suatu malam Si Tuan
melakukan pesta dengan teman – teman nya. Karena keasyikan rupa waktu telah
memasuki tengah malam sehingga teman – teman nya pun pulang. Kendati demikian
Si Tuan membereskan rumahnya yang berantakan akibat pestanya. Tiba – tiba tak
sengaja langkah kakinya tepat berada di kamar milik Si Budak. Dengan rasa heran
diintipnya Budak tersebut oleh Tuannya. Tak disangka Si Tuan tercengang dan
terpana dengan apa yang dilakukan Budaknya. Rupanya Si Budak dalam keadaan
sujud bermunajah kepada Allah Swt dengan diterangi cahaya yang menyala di langit, sambil berkata
(Ya Allah .Saya wajib melayani Tuan saya dari pagi sampai petang. Jika bukan
karena itu Ya Allah, saya pasti akan mengkhadammu Ya Allah).
Dalam
keadaan terpana, Si Tuan masih di depan pintu kamar Budaknya hingga matahari
pun keluar dari sarangnya. Tiba – tiba Si Budak keluar dan terkejut dengan apa
yang di dapatinya.
Budak :
Tuan, sedang apa disini?
Tuan, sedang apa disini?
Tuan :
Hari ini kamu telah aku bebaskan!
Hari ini kamu telah aku bebaskan!
Aku telah melihat semuanya,
sekarang kamu dapat bermunajah selalu kepada Allah Swt.
sekarang kamu dapat bermunajah selalu kepada Allah Swt.
Dengan
perasaan yang begitu menggebu Si Tuan pergi untuk memberitakan bahwa Budaknya
merupakan Aulia Allah Swt. Tapi Si Budak tidak suka dengan kelakuan Tuannya
sehingga Si Budak berdoa kepada Allah Swt (Ya Allah Aku pinta padaMu, Jangan
Engkau buka rahasiaku. Apabila Engkau membukanya Maka Ambillah nyawaku). Lalu
Si Hamba tersungkur ke tanah dalam keadaan tidak bernyawa.
Ref :
An-Nawadir Hal 14
Cet Haramain
Post a Comment